Parapengusaha elektronika yang mempunyai toko, misalnya di Glodok, atau mereka yang mempunyai usaha seperti “serba lima ribu”, biasanya melakukan indent. Kelompok Importir Di dalam konteks perdagangan internasional, importir memikul tanggung jawab kontrak terhadap terlaksananya dengan baik barang yang diimpor.

Apakah anda seseorang pemerhati teknologi? Atau anda suka berburu alat elektronik terbaru dengan harga yang dibanderol murah? Kalau begitu, pasti anda sudah tidak asing dengan Glodok, sebuah kawasan perdagangan elektronik di bilangan barat Jakarta yang namanya sudah dikenal di seluruh Indonesia. Glodok yang terkenal sebagai surga alat elektronik dan DVD ini awalnya adalah kawasan permukiman Etnis Tionghoa yang sehari-hari berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sejarah Sayang rasanya jika kita blusukan ke Glodok tanpa mengetahui sejarahnya, karena sejarah tempat ini sangat menarik untuk disimak. Glodok sudah dihuni oleh etnis Tionghoa semenjak pemerintahan Belanda di Jakarta dipegang oleh Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1620-an. Asal nama Glodok juga sangat unik. Jadi, dulu di kawasan ini terdapat pancuran air yang berada di dalam sebuah gedung kecil berbentuk segi delapan di tengah halaman gedung Balai Kota. Air dari pancuran itu digunakan untuk mengakses air bersih bagi warga di sekitar dan sumber air minum bagi kuda-kuda. Suara yang dihasilkan oleh pancuran air itu berbunyi “Grojok, grojok, grojok” dan warga sekitar menamakan tempat itu sebagai Glodok. Karena asal-usul inilah, Glodok juga disebut sebagai Glodok Pancoran. Glodok Tempo Doeloe Awalnya, penduduk wilayah ini menjual obat-obatan, rempah-rempah, dan kuliner. Nah, perdagangan rempah-rempah yang awalnya mendominasi kawasan ini, lama kelamaan tergeser oleh elektronik semenjak tahun 80-an, sementara beberapa toko kuliner dan toko obat, masih bertahan hingga kini. Hal ini terbukti dari sejumlah bangunan yang masih berdiri di kawasan ini. Bangunan tersebut ialah Waroeng Kopi Es “Tak Kie” yang masih beroperasi hingga sekarang, toko obat Tay Seng Hoo dan juga toko obat Lay An Tong toko obat Lay An Tong sudah tidak beroperasi, namun gedungnya masih ada. Toko Kopi Legendaris Glodok Kenapa Glodok? Glodok memiliki sejumlah kawasan pertokoan, di antaranya adalah Pasar Glodok, Glodok Plaza, Arion Plaza, LTC Glodok, Glodok Jaya, dan sejumlah kawasan lainnya. 40% dari kawasan pertokoan ini menjajakan dagangan berupa alat elektronik yang kebanyakan berasal dari Cina. Anda tentu bertanya-tanya, jika hanya 40% pedagang yang menjual elektronik, sisanya menjual apa? Jawabannya, 60% sisanya menjual kuliner, obat-obatan, dan juga alat kesehatan. Ya, alat kesehatan! Kawasan Glodok telah dikenal sebagai pusat penjualan alat-alat kesehatan sejak tahun 1960-an. Bisnis alat kesehatan berkembang pesat mulai tahun 70-an hingga tahun 80-an, terutama setelah Pasar Glodok didirikan pada tahun 1972. Sayangnya, perekonomian di daerah ini mengalami guncangan akibat kerusuhan Mei 1998, yang mengakibatkan terbakarnya Pasar Glodok dan matinya perekonomian di sekitarnya – toko-toko tutup, bahkan Pedagang Kaki Lima enggan berdagang di sana. Banyak pedagang alat kesehatan berpindah ke tempat lain. Perekonomian Glodok berangsur pulih kala Presiden Abdurrahman Wahid menyambut kembali perayaan imlek yang sebelumnya dilarang dilakukan. Para pedagang mulai aktif berdagang dan para pedagang kaki lima kembali memadati kawasan Glodok. Semakin banyak pedagang yang kembali ke kawasan Glodok pasca pembangunan kembali Pasar Glodok. Jakarta Timur punya Pasar Pramuka sebagai pusat penjualan alat kesehatan, Jakarta Barat punya Glodok. Pastilah anda familiar dengan kawasan ini, terutama jika anda merupakan pengguna setia busway. Akses menuju kawasan Glodok tidak sulit karena berada di sisi jalan raya; anda bisa menaiki Busway Koridor 1 Kota – Blok M dan turun di halte Glodok, anda akan langsung dihadapkan dengan Lindeteves Trade Center LTC dan Pasar Glodok City, keduanya sama-sama memiliki toko alat kesehatan. Halte Busway Glodok Kawasan Glodok merupakan kawasan luas sehingga pedagang alat kesehatan berpencar-pencar di kawasan ini, tidak seperti di Pasar Pramuka dimana pedagang-pedagang alat kesehatan terlokalisasi pada satu pasar tersebut. Soal barang dagangan, pedagang alat kesehatan biasanya hanya menjual alat-alat kesehatan yang umum saja seperti stetoskop, tensimeter dan jarang menjual alat kesehatan yang rumit, seperti alat pacu jantung. Selain itu beberapa dari mereka juga menjual alat-alat kimia seperti spektrometer dan HPLC High-Performance Liquid Chromatography – hal ini yang membuat Glodok di satu sisi lebih unggul dari Pasar Pramuka, ditambah lagi di LTC banyak menaungi toko-toko yang menjual buku-buku kedokteran. Soal harga, pedagang di sini mengklaim bahwa mereka tidak kalah dengan Pasar Pramuka – bahkan salah satu sumber mengklaim anda dapat menghemat 50% bila berbelanja di Glodok. Harga yang murah ini didapat karena mereka berbelanja langsung secara grosir dari distributor alat kesehatan yang berpusat di Jakarta, sehingga mengurangi biaya pengiriman plus mendapat potongan karena membeli secara grosir. Mereka menjual harga yang cukup berani, apalagi ketika barang akan mengalami masa kadaluarsa – mereka akan memberikan diskon besar-besaran karena pedagang Glodok memiliki prinsip bahwa mereka akan mempertahankan loyalitas pembeli dengan tidak menjual barang kadaluarsa, maka sebelum tenggat waktu, mereka buru-buru menjual agar barang dapat terpakai dengan baik. Sedikit berbeda dengan Pasar Pramuka, pusat perbelanjaan di Glodok yang menaungi toko-toko alat kesehatan ini telah dilengkapi oleh air conditioner sehingga lebih sejuk dan nyaman, namun soal hiruk pikuk dan denyut nadi perekonomian, Pasar Pramuka masih menang. Hiruk pikuk yang lebih sedikit dari Pasar Pramuka ini pun dilengkapi dengan interior yang kusam, khususnya di Pasar Glodok. Dari 6 lantai, hanya sekitar 2 lantai yang beroperasi penuh, sisanya gelap. [Baca juga Pasar Pramuka Surga Obat dan Alat Kesehatan] Kondisi di Pasar Glodok Glodok memang merupakan sentra alat kesehatan di Jakarta Barat yang sudah dikenal di seluruh Indonesia, namun para pedagang disana mengakui jumlah pelanggan yang datang ke toko sedikit dan mereka cenderung mendapatkan keuntungan melalui pemesanan partai besar via telepon dari banyak rumah sakit dan perusahaan. Para pedagang alat kesahatan di sini tidak banyak berharap soal jumlah kunjungan karena mereka lebih berkonsentrasi melakukan pelayanan via telepon. Nah, karena para pedagang ini terbiasa dengan pemesanan dalam jumlah besar, maka pembeli eceran yang berkunjung tidak akan mendapat keuntungan berupa potongan harga yang signifikan seperti pembeli grosir. Para pembeli grosir inipun mendapatkan satu lagi keuntungan dibandingkan pembeli eceran gratis biaya pengantaran apabila membeli dalam jumlah tertentu. Soal persaingan, para pedagang di sini tidak terlalu ketat dalam bersaing. Perbandingan hargapun tidak jauh berbeda dari sato toko ke toko lain, sehingga tidak ada yang menjual terlalu murah atau terlalu mahal. Lalu dengan cara apakah satu toko dapat mengungguli toko lainnya? Jawabannya adalah dengan memperbanyak jenis dagangan, misalnya, berjualan alat kesehatan ditunjang beberapa perangkat laboratorium, ditambah dengan alat kimia sederhana, atau mungkin beberapa buku teks, sehingga lebih banyak barang menarik untuk dijual dan keuntungan bertambah. Kesimpulannya? Membeli barang di Glodok memang ada plus minusnya. Plusnya adalah sebagai salah satu pusat penjualan alat kesehatan di Jakarta yang telah dikenal di seluruh Indonesia, harga yang ditawarkan oleh Glodok pastilah hampir sama menggiurkannya dengan Pasar Pramuka – walaupun memang harga tidak bisa ditawar terlalu ekstrim dan mungkin masing-masing toko menawarkan harga yang perbedaannya tidak signifikan. Anda akan lebih diuntungkan jika membeli secara grosir daripada datang membeli eceran ke sana. Minusnya, walaupun aksesnya mudah, anda tetap harus berkutat dengan kemacetan di daerah Glodok yang memang sudah umum – akan terasa sangat melelahkan jika anda harus membawa belanjaan alat kesehatan sambil mengarungi kemacetan. Belum lagi masalah Glodok yang sering kebanjiran saat musim penghujan tiba. Melihat berbagai kendala tadi, anda mungkin ingin berbelanja lewat telepon saja, tapi anda khawatir anda hanya seorang pembeli eceran dan takut dengan harga dan ongkos kirim yang tidak friendly. Lalu bagaimanakah solusinya? Jawabannya, mungkin anda harus mencoba belanja online. Apabila anda adalah orang yang menomorsatukan kenyamanan dan kepraktisan belanja alat kesehatan, mungkin belanja online-lah jawaban bagi anda selama ini. Belanja online menawarkan banyak poin plus untuk anda, di antaranya adalah harga yang bersahabat, varian barang yang beragam, dan hemat dalam konteks waktu, tenaga, dan tentunya biaya. [Baca juga Tips Membeli Alat Kesehatan Murah] Belanja online mudah, aman, hemat! Jika anda ingin merasakan asyiknya belanja online yang tentunya aman, kunjungilah website Medicalogy yang menawarkan alat kesehatan lengkap dengan harga yang ramah kantong. Selain menyuguhkan alat kesehatan yang lengkap dan harga yang ramah, Medicalogy juga memberikan anda diskon, promo-promo menarik, dan kesempatan untuk mengajukan penawaran harga. Terlebih lagi, jika anda berlangganan newsletter dari Medicalogy yang langsung masuk ke email anda, anda akan mendapat pemberitahuan tentang barang baru sehingga alat-alat kesehatan anda bisa lebih up-to-date. Interaksi belanja yang interaktif seperti layaknya berbelanja di dunia nyata ini dipadukan dengan kepraktisan karena anda hanya perlu melihat, memilih, serta tidak perlu jauh-jauh mengangkut alat kesehatan yang anda beli. Di Medicalogy, anda tidak perlu khawatir mengenai kuantitas pembelian, karena baik pembelian eceran maupun grosir, anda adalah valued customer dan berpeluang mendapatkan promo dan penawaran menarik! Happy shopping! Ad JualMesin Ketik Elektronik BROTHER GX-6750 dengan harga Rp 0 dari Jaya Manggala. Pertokoan Glodok City / Pd.Pasar Jaya Glodok Lantai 2 , Blok BKS No.30 . Jl. Glodok Selatan (pancoran),Jakarta Barat 11120 Produk Siap di Pesan Rp 0. 1. Keranjang Saya (1)-+ Total Harga Produk. Tulis Catatan (Opsional) Order. Bagikan. Jakarta - Harga barang-barang elektronik naik, karena menguatnya dolar Amerika Serikat AS yang sudah menembus Rp Di Wilayah Glodok, Jakarta, para pedagang barang elektronik telah menaikkan harga dagangannya."Harga barang elektronik seperti televisi LCD/LED, lemari es, mesin cuci naik, rata-rata presentasenya 10-15%," kata Product Consultant Permata Elektronik Reza saat ditemui detikFinance di Pasar Glodok, Jakarta Barat, Jumat 29/11/2013.Untuk lemari es misalnya, harga lemari es dengan merek Samsung mengalami kenaikan Rp 100 ribu-150 ribu/unit, dari sekitar Rp 3,5 juta menjadi Rp 3,6 juta. Sementara televisi LED Samsung 32 inchi mengalami kenaikan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu/unit. Harga jual TV LED 32 inchi itu dipatok Rp 4,5 juta/unit. Menurut Reza, salah satu pemicu naiknya harga barang adalah karena komponen elektronik tidak diproduksi di dalam negeri. Sehingga dengan pelemahan nilai tukar rupiah berdampak pada melonjaknya harga barang elektronik."Contohnya harga lemari es naik karena beberapa produk masih banyak diimpor penuh atau bahkan komponenya masih impor dari Thailand, Korea Selatan, dan China. Yang masih impor 100% adalah lemari es yang ukurannya dan spesifikasi paling tinggi," untuk produk Air Conditioner AC juga mengalami kenaikan Rp 50 ribu-100 ribu seperti AC 1/2 PK kini dijual dengan harga Rp 2,2 juta/unit. Harga mesin cuci juga mengalami kenaikan seperti ukuran 4 kg naik dari Rp 1,3 juta menjadi Rp 1,5 juta, dan ukuran 8 kg naik dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 1,7 juta. Reza berharap ada upaya serius pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS."Penjualan semakin sepi di akhir tahun, perhitungannya dari traffic barang dan daya beli. Semua branded hampir mengalami kenaikan. Penjualan kita berkurang bisa 20-30%, seharusnya penjualan di akhir tahun ramai tetapi sampai saat ini masih sepi. Kita minta pemerintah untuk bisa menstabilkan rupiah ini," mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga ini adalah banyak dari komponen barang elektronik yang masih diimpor dari negara produsen atau pemegang selama ini hanya sekedar dijadikan negara perakit bukan sebagai negara produksi komponen utama alat elektronik."Banyak komponen elektronik yang masih diimpor terutama untuk lemari es, televisi LCD/LED dan mesin cuci. Apalagi air conditioner," ungkap mencontohkan, misalnya untuk AC, rata-rata komponen lokalnya hanya 26% dan sisanya masih impor. Untuk peralatan audio komponen lokal 59%, sedang televisi komponen lokalnya 55%. Untuk produk seperti electronic fan komponen lokalnya 78%, kulkas komponen lokalnya 54%, mesin cuci kandungan lokal 47%, sedangkan pompa air komponen lokalnya mencapai 74%."Kebanyakan yang kita produksi itu casis nya sedangkan engine atau mesin utamanya kita masih impor, papan sirkuit elektronik juga kita belum mampu membuatnya," hanya itu, produk seperti lemari es ukuran besar dan televisi LED/LCD banyak juga yang 100% diimpor dalam bentuk jadi. Indonesia dipandangnya masih kalah bila dibandingkan dengan negara Thailand yang sudah bisa memproduksi komponen elektronik dalam jumlah besar."Contoh juga lemari es dua pintu dan LCD juga LED kita kebanyakan impor produk jadi dari Thailand, Korea Selatan dan China. Thailand bisa mereka buat komponen yang nilai tambahnya jauh lebih besar," katanya. wij/dnl
Cekulasannya di bawah ini, yuk! 1. Pasar Cipulir. Pasar Cipulir terdiri dari empat lantai yang menjual aneka pakaian, aksesoris, dan kuliner khas Jakarta. Cocok banget buat kamu yang belanja dalam jumlah banyak, karena harganya sangat terjangkau. Tak hanya itu, tempat ini juga dilengkapi dengan musala dan lapangan parkir yang cukup luas.
Ingin berbelanja murah? Datang saja ke Jakarta. Sebab, di kota tersebut banyak tempat belanja yang bisa dikunjungi. Jika ingin berbelanja produk fashion, Tanah Abang merupakan tempat yang tepat. Jika ingin berbelanja souvenir pernikahan, kunjungi saja Pasar Mester kedua tempat tersebut, ada lagi satu tempat yang bisa dikunjungi untuk berbelanja barang-barang elektronik murah. Tempat tersebut bernama Pasar Glodok atau yang sering juga disebut Pasar Glodok Pasar Glodok ElektronikSejarah Pasar Glodok Source merupakan nama kelurahan di Kecamatan Taman Sari, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Di masa pemerintahan Hindia Belanda, lokasi ini merupakan Pecinan terbesar di Batavia disebabkan mayoritas penghuninya merupakan warga keturunan Tionghoa termasuk Tionghoa Jakarta.Kata Glodok sendiri berasal dari Bahasa Sunda “Golodog” yang artinya pintu masuk rumah. Disebut demikian karena Sunda Kelapa Jakarta pada waktu itu merupakan pintu masuk ke kerajaan Sunda. Sebab sebelum dikuasai oleh Belanda, Sunda Kelapa masih dihuni oleh orang-orang Sunda Belanda yang menguasai daerah tersebut membawa para pekerja dari luar. Nah, orang-orang non-Sunda terutama suku Jawa dan Melayu inilah yang merubah ejaan G’ Golodog jadi K’ Glodok sampai saat juga menyebutkan kalau nama Glodok berasal dari suara air pancuran yang berada di sebuah gedung kecil persegi delapan yang lokasinya tepat di tengah-tengah halaman gedung Balai Kota Stadhuis yang merupakan pusat pemerintahan Kompeni Belanda di kota Batavia pada waktu ini Glodok sudah menjadi salah satu pasar tempat penjualan elektronik terbesar di Jakarta. Oleh karena itu, orang-orang sering menamakannya dengan Pasar Glodok Elektronik. Secara administratif, daerah tersebut masuk masuk ke dalam wilayah kecamatan Taman Sari, Jakarta dulunya merupakan daerah pecinan, tidak heran jika mayoritas penduduk dan orang yang berdagang di sana merupakan warga keturunan budaya Tionghoa masih sangat kental di daerah tersebut. Hal ini terlihat jelas dari segi arsitektur bangunannya yang masih bernuansa Glodok mulai diramaikan dengan penjualan barang-barang elektronik pada tahun 1980an. Sejak saat itulah, pasar tersebut mulai dikenal sebagai pusat penjualan barang-barang elektronik yang sangat lengkap, namun dijual dengan harga yang sangat Barang Elektronik Sangat Murah di Pasar Glodok ElektronikPasar Glodok Pusat Penjualan Barang Elektronik Murah Source lama Pasar Glodok dikenal sebagai sentra penjualan aneka produk elektronik. Tidak heran jika Anda bisa mendapatkan barang-barang elektronik lokal maupun import di jual di sini dengan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan harga di tempat pengunjung yang datang ke Pasar Glodok Elektronik untuk berbelanja kebutuhan produk elektronik di tempat ini tidak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan juga dari berbagai daerah di luar ragu untuk berbelanja produk elektronik di pasar tersebut. Produk apapun yang Anda inginkan mudah ditemukan di kawasan ini. Hanya saja, Anda mesti teliti dan berhati-hati agar harga yang Anda dapatkan betul-betul murah dan itu, kemampuan dalam menawar harga barang juga harus Anda miliki. Dengan begitu, Anda berpeluang besar untuk mendapatkan barang murah Anda di pasar sekali jenis barang elektronik yang bisa Anda beli di Pasar Glodok Elektronik, di antaranya adalah komputer, handphone, gadget, termasuk elektronik rumah tangga seperti C, kulkas, DVD Player, AC, dan lain Harga Produk Elektronik di Pasar Glodok Sangat Murah?Mayoritas Barang Elektronik di Pasar Glodok Merupakan Produk Impor Source ada di antara pembaca yang mempertanyakan sebab harga jual produk elektronik di Pasar Glodok Elektronik sangat murah? Jawabannya sederhana, karena produk-produk tersebut merupakan barang elektronik yang dijual di pasar tersebut umumnya merupakan barang impor dari Negara-negara Asia, seperti Jepang, China, dan Singapura. Bahkan, sebagian barang-barang tersebut ada yang diimpor langsung dari negara-negara Eropa dan sebabnya kenapa rata-rata harga jual barang elektronik di pasar tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan tempat lainnya di Jakarta. Apalagi produk-produk China, tidak hanya murah harganya, namun variasi juga lebih lain dari produk China dibandingkan produk impor lainnya terletak pada suku cadangnya yang mudah ditemukan dan dijual dengan harga murah. Dengan begitu, produk-produk tersebut lebih mudah diperbaiki saat mengalami pembeli yang sudah berbelanja barang-barang elektronik di Pasar Glodok Elektronik merasa puas dengan hasil belanjaannya. Oleh karena itu, pasar ini dipenuhi dengan para pengunjung yang datang untuk berbelanja di tempat pembeli yang berbelanja di Pasar Glodok tidak hanya untuk kepentingan pribadi. Banyak juga yang berbelanja dalam jumlah banyak untuk dijual karena itu, jika Anda ingin berbelanja barang-barang elektronik murah di Jakarta, pastikan Anda mengunjungi Pasar Glodok. Tinggal naik angkutan umum saja jika Anda tidak memiliki kendaraan pribadi untuk ke sana.
JEIndonesia ( Distributor & Service ) Telah bergabung selama 17 Tahun. PT. JE Indonesia (Authorized Distributor & Stockist) LTC Glodok Ground Floor GF2 A23 No. 1 Jl. Hayam Wuruk 127 Jakarta 11180 Tel : 021-62311149 ( hunting) Email : sales@ jakartaelectric.com.
Kamis, 10 Maret 2005 1723 WIB Iklan TEMPO Interaktif, JakartaHarga barang elektronik di Pasar Glodok, Jakarta Barat, naik Rp 25-100 ribu per unit. Tapi, omzet penjualannya anjlok hingga 75 persen. Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga itu terjadi setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak BBM. "Harga sebagian besar alat elektronik naik. Paling rendah Rp 25 ribu," kata Andi Lee, penjual barang elektronik di Blok D Nomor 3, Pasar Glodok, Kamis 10/3.Menurut Lee, kenaikan harga terjadi baik pada barang elektronik produksi lokal maupun barang impor dari Cina. Penyejuk ruangan merek TCL, Dast, dan Canghong, misalnya, naik rata-rata Rp 25 ribu per unit. Sementara lemari es ukuran 400 liter ke atas asal Thailand diperkirakan akan naik sampai Rp 400 ribu. "Kenaikan setinggi itu mungkin dua minggu lagi," ujar yang sama diungkapkan Afui, penjual barang elektronik di Blok F Nomor 15-17, Pasar Glodok. Meski dirinya mengaku belum menaikkan harga, menurut Afui, agen memasok barang akan menaikkan harga minggu depan. Teddy, pedagang elektronik di Blok G Pasar Glodok, mengatakan, kenaikan harga terutama berlaku untuk pesawat televisi ukuran 14 sampai 21 inci. Kenaikannya, kata dia, rata-rata Rp 30 ribu per unit. Umumnya, para pedagang pun mengeluhkan kenaikan harga itu. Pasalnya, kenaikan harga berdampak pada turunnya omzet penjualan. "Anda mungkin tidak percaya, omzet penjualan kami anjlok hingga 75 persen. Lihat saja, toko kami sepi seperti ini," kata Teddy. Raden Rachmadi-Tempo Artikel Terkait Jenis BBM Terbaru yang Akan Diluncurkan Pertamina Juni 2023, Kualitas Terbaik? 2 hari lalu Harga Pertamax Turun per 1 Juni 2023, Simak Perbandingannya dengan BBM Vivo, Shell dan BP AKR 12 hari lalu Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 Juni 2023 13 hari lalu Harga BBM Vivo Turun per 1 Juni 2023, Revvo 92 Lebih Murah dari Pertamax 13 hari lalu Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Rincian Harga di Tiap Provinsi 13 hari lalu Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2023 Pertamax Turun, Pertalite Bertahan 13 hari lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Jenis BBM Terbaru yang Akan Diluncurkan Pertamina Juni 2023, Kualitas Terbaik? 2 hari lalu Jenis BBM Terbaru yang Akan Diluncurkan Pertamina Juni 2023, Kualitas Terbaik? BBM Baru Pertamina yang diluncurkan Juni 2023 adalah Bioetanol campuran Pertamax RON 95 dengan 5 persen etanol. Apakah ini terbaik kualitasnya? Harga Pertamax Turun per 1 Juni 2023, Simak Perbandingannya dengan BBM Vivo, Shell dan BP AKR 12 hari lalu Harga Pertamax Turun per 1 Juni 2023, Simak Perbandingannya dengan BBM Vivo, Shell dan BP AKR Harga bahan bakar minyak atau BBM produksi PT Pertamina Persero Pertamax turun per 1 Juni 2023. Bagaimana perbandingan harga Pertamax dengan BBM merek lainnya? Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 Juni 2023 13 hari lalu Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 Juni 2023 Memasuki bulan Juni 2023, sejumlah perusahaan bahan bakar minyak melakukan penyesuaian harga BBM-nya. Berikut perbandingannya Harga BBM Vivo Turun per 1 Juni 2023, Revvo 92 Lebih Murah dari Pertamax 13 hari lalu Harga BBM Vivo Turun per 1 Juni 2023, Revvo 92 Lebih Murah dari Pertamax Vivo melakukan penyesuaian harga BBM mereka per tanggal 1 Juni 2023, dimana Revvo 92 lebih murah dari Pertamax. Simak daftar harganya Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Rincian Harga di Tiap Provinsi 13 hari lalu Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Rincian Harga di Tiap Provinsi Pertamina menurunkan harga BBM nonsubsidi mulai hari ini, 1 Juni 2023. Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2023 Pertamax Turun, Pertalite Bertahan 13 hari lalu Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2023 Pertamax Turun, Pertalite Bertahan Adapun jenis bahan bakar minyak yang mengalami penyesuaian harga BBM, meliputi Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Daftar Negara BBM Termahal di Dunia, Hong Kong Urutan Pertama 20 hari lalu Daftar Negara BBM Termahal di Dunia, Hong Kong Urutan Pertama Hong Kong ternyata menjadi negara BBM termahal dengan harga mencapai per liternya. Harga Minyak Dunia Turun ke USD 85, Politikus PKS Selayaknya Harga BBM Bersubsidi Turun Sekarang 23 hari lalu Harga Minyak Dunia Turun ke USD 85, Politikus PKS Selayaknya Harga BBM Bersubsidi Turun Sekarang Anggota komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi yakni Solar dan Pertalite seiring penurunan harga minyak dunia. Tarif Tol Medan-Binjai Naik Mulai 18 Mei 2023, Simak Daftarnya 30 hari lalu Tarif Tol Medan-Binjai Naik Mulai 18 Mei 2023, Simak Daftarnya Penyesuaian tarif tol Medan-Binjai sempat tertunda hingga tiga kali dari jadwal semestinya, yakni per dua tahun. Hutama Karya Naikkan Tarif Tol Medan-Binjai Mulai 18 Mei 2023, Berikut Rinciannya 30 hari lalu Hutama Karya Naikkan Tarif Tol Medan-Binjai Mulai 18 Mei 2023, Berikut Rinciannya PT Hutama Karya menaikkan tarif Tol Medan-Binjai mulai Kamis, 18 Mei 2023.
\n\n\n \n \n \n harga barang elektronik di pasar glodok
0KUANTITAS Contoh Soal Elastis Sempurna Pada bulan Mei tahun 2008 di Pasar Glodok, harga kaset VCD film barat Rp40.000, jumlah penawarannya sebanyak 80.000 unit. Sedangkan pada bulan Desember tahun 2008, harga VCD film barat tetap, tetapi jumlah penawaran naik Jakarta - Lesunya pertumbuhan ekonomi membuat Pusat Elektronik Glodok sepi pengunjung. Selain kondisi ekonomi sulit, rupanya tren pembelian produk elektronik lewat online ikut menggerus penjualan di pusat elektronik yang sejak dulu terkenal dengan harga miring itu."Ada 30% sampai 40% penurunan penjualan. Ekonomi sudah lagi nggak baik, bikin orang nggak beli dulu. Apalagi sekarang orang mulai hobi belanja elektronik lewat online jadi semakin sepi dagangan," ungkap Herman, salah seorang pedagang elektronik di Blok B, Pertokoan Harco Glodok, ditemui detikFinance, Rabu 16/6/2015.Herman mengatakan, ada alasan kuat yang membuat orang malas pergi ke Glodok dan memilih membeli elektronik dari toko online, yaitu harga yang lebih miring dari toko-toko di Glodok. "Sekarang orang kalau mau beli suka protes dulu, tanya kenapa harga barang di sini lebih mahal dari yang dilihat di internet," tuturnya. Pasalnya, beberapa pedagang yang berjualan di toko online tidak perlu membayar sewa lapak dan bahkan beberapa ada yang tidak bayar pajak sehingga harga jualnya lebih murah. Kondisi ini yang juga membuat Herman bersama sejumlah pedagang lain menurunkan harga barang. "Itu saja masih sepi," katanya. Padahal, menurutnya, meski harga lebih miring, justru barang yang dijual di internet kurang terjamin dari kualitas maupun harapan pembeli. "Kalau beli online siapa yang tahu barangnya sesuai sama keinginan kita atau tidak. Kalau kita rusak, berani jamin," pun tak berniat membuka toko online sebagai strategi penjualan. Herman berasalan, saat ini masih punya pelanggan yang setia."Saya masih ada langganan. Dan kalau jualan seperti ini lebih terjamin," kata pedagang handycam, CCTV, laptop, dan PS4 ini. ang/ang
2 Tentukan pasar bagi barang yang akan dijual Memahami apa yang Anda jual penting untuk menentukan di situs mana barang tersebut akan diiklankan. Lebih jauh lagi, setiap situs mengelompokkan iklan-iklan ke dalam beberapa kategori sesuai jenis barang. Tempatkan iklan di dalam kategori yang sesuai agar lebih mengenai sasaran.
Barang elektronik di pasar Glodok. Foto Elsa Toruan/kumparanPemerintah telah menetapkan Pajak Penghasilan PPh tambahan untuk barang impor sebesar 7,5 persen hingga 10 persen. PPh impor tambahan ini akan berlaku efektif pada pekan depan sejak ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun, harga barang impor di Pertokoan Glodok, Jakarta sudah mulai naik. Kenaikan harga yang terjadi itu, dikaitkan dengan melonjaknya harga jual dolar Amerika Serikat AS yang pekan ini hampir menembus Rp Salah satu barang yang mengalami kenaikan yakni pendingin udara AC impor dari Thailand. “Naiknya 3 persen, bisa Rp sampai Rp Contohnya Daikin ini, sekarang karena naik jadi harganya 1/2 pk Rp 3,4 juta, 3/4 pk Rp 3,55 juta dan 2/5 pk Rp 8,7 juta,” ungkap seorang karyawan toko AC di kawasan Glodok, Imas kepada kumparan Jumat 7/9. Sementara itu, pedagang AC lain, Utami mengatakan, kenaikan itu telah terjadi sejak beberapa hari dan diprediksi bakal terus mengalami perubahan. Barang elektronik di pasar Glodok. Foto Elsa Toruan/kumparan“Naik terus, karena kondisi dolar juga lagi enggak stabil ya, pokoknya yang barang dari luar itu ya sampai naik 3 persen sekarang,” ucap hanya AC, kabel impor seperti dari Jerman dan Australia pun mengalami kenaikan. “Kabel untuk kawat yang impor ya, yang ukuran kabel 2 x 1,5 milimeter itu harganya Rp per rol ukuran 50 meter padahal awalnya Ro dan kabel ukuran 4x2,5 milimeter sekarang Rp dari harga Rp kata seorang pedagang, Oscar. Oscar mengaku kenaikan itu terjadi sekitar awal bulan September ini. Ia juga memperkirakan kenaikan harga masih mungkin terjadi jika kenaikan tarif pajak barang impor mulai berlaku efektif pekan depan. “Kalau kabel sih sebenarnya kebutuhan ya, tapi ya berkurang yang semula beli 5 rol sekarang jadi 2 rol,” pungkasnya.
Pusatelektronik murah di Glodok yang menjual barang-barang elektronik rumah tangga modern seperti kipas angin, air cooler, vacuum cleaner, blender, mixer, oven, bread toaster, magic jar, magic com dan lainnya. Selain grosir elektronik rumah tangga, tersedia pula perlengkapan dapur seperti kompor gas, fry pan, panci presto, pisau, dan lainnya.
Jakarta - Sejak tahun 1970-an, kawasan Glodok sudah kesohor sebagai pusat elektronik terbesar di Indonesia. Segala macam barang elektronik tersedia, dari yang keluaran teranyar sampai elektronik rekondisi alias bekas. Namun demikian, kondisi saat ini cukup memperihatinkan. Banyak toko elektronik, terutama yang berada di Pasar Glodok, ditutup lantaran sepi pembeli. Ken, salah seorang pedagang video game Pasar Glodok, mengatakan sepinya pengunjung terutama disebabkan karena menjamurnya pusat perbelanjaan dan jaringan gerai elektronik di banyak tempat, khususnya pinggiran kota. "Online berpengaruh, tapi kecil sekali. Karena barang elektronik itu kadang tetap harus lihat barangnya. Masalah sepi di sini karena banyak sekali mal-mal sama toko elektronik. Sudah terlalu kebanyakan," ucap Ken kepada detikFinance ditemui di tokonya, Kamis 13/7/2017.Foto Muhammad IdrisMenurut dia, banyaknya toko elektronik yang tutup di Glodok bukan hal yang aneh. Pasalnya, semakin hari penjualan semakin turun lantaran tak banyak orang yang datang ke Glodok."Jadi bukan karena online, tapi karena mal sudah banyak sekali di Jakarta. Anak saya sendiri kalau beli barang elektronik lebih suka ke Taman Anggrek, padahal lebih jauh, katanya karena lebih nyaman dan bisa cari hiburan," ujar itu, Asisten Manager Pasar Glodok PD Pasar Jaya, Aswan, menuturkan menjamurnya gerai elektronik dan juga pusat perbelanjaan membuat Glodok perlahan mulai ditinggalkan pemburu barang elektronik."Zaman dulu kalau orang Bekasi, Jakarta, Tangerang kalau mau beli kulkas, televisi, atau elektronik lain kepikiran pertama pasti ke Glodok. Pokoknya beli elektronik ya ke Glodok, sekarang zaman sudah berubah," jelas Muhammad IdrisApalagi, lanjut dia, selain kenyamanan dan kedekatan dari tempat tinggal, banyak gerai elektronik menawarkan pembelian produk elektronik tanpa harus membayar cash alias tunai."Di sini Glodok Anda datang jauh-jauh kemudian harus beli dengan uang kontan. Sementara kalau Anda beli di toko elektronik yang besar-besar bisa beli cicil kredit, bunga 0% atau flat. Satu bulan cuma nyicil Itu kan menarik sekali bagi masyarakat," terang Aswan."Sata masih ingat waktu kecil, kalau orang tua dulu mau beli barang elektronik ya harus ke Glodok, sekarang beli di supermarket juga ada, hypermart atau mal yang ada pinggiran-pinggiran ada juga. Mereka modal besar, sementara pedagang elektronik di sini kan rata-rata pemain kecil," Glodok sendiri selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat penjualan berbagai macam barang elektronik yang terbagi dalam beberapa kawasan Glodok Plaza, Pasar Glodok, Harco Glodok, dan Plaza Orion. Di luar kawasan yang dibangun Pemda DKI Jakarta dan swasta tersebut, ratusan pedagang elektronik lainnya menjamur di sepanjang jalan di pinggiran Glodok sampai ke Pasar Asemka hingga Mangga Dua.[GambasVideo 20detik] idr/wdl Tokoelektronik murah, dan toko elektronik on line, jual barang elektronik murah seperti tv, kulkas, komputer, dll. Dari berbagai merk dan type. Dijamin harga murah dibawah harga glodok, barang legal, bergaransi dan orisinil
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Ff6tsZ1UwegOPnfZhdJ5biTDU8SQv4V9jLp1DiFopeGm3-BQbzv8Og==
rId7.
  • jx49piw88d.pages.dev/420
  • jx49piw88d.pages.dev/400
  • jx49piw88d.pages.dev/38
  • jx49piw88d.pages.dev/141
  • jx49piw88d.pages.dev/296
  • jx49piw88d.pages.dev/285
  • jx49piw88d.pages.dev/34
  • jx49piw88d.pages.dev/5
  • harga barang elektronik di pasar glodok